Mengenai Saya

Foto saya
salatiga, jawa tengah, Indonesia

Jumat, 24 Juni 2016


ILMU KALAM
Makalah tentang Teologi Pembahasan Ali Syari`ati
Dosen Pengampu : Nur Hasan Ali, lc,MA




Disusun Oleh :
Fitriya Dini Qoyyimah (213-14-098)


Progam Study Perbankan Syariah  PS S1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri IAIN Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016
Kata Pengantar


Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan serta kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Ilmu Kalam”. Kemudian solawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita nabi Muhamad SAW yang telah memberikan pedoman hidup kita berupa al-qur`an dan hadist untuk kesempatan dunia dan akhirat.  Makalah ini termasuk salah satu tugas mata kuliah Ilmu Kalam di jurusan Perbankan Syariah S1  fakultas Ekonomi Dan BIsnis Islam Institut Agama Islam Negri Salatiga. Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Nur Hasan Ali, Lc, M.A,  selaku dosen pembimbing Ilmu Kalam dan segenap pihak yang memberikan bimbingan serta arahan dalam menulis makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dan konstruktif dari para pembaca dalam makalah ini.




Salatiga, 15 November 2015

Penulis

BAB I
PEMBUKAAN

A.   Pendahuluan
Pemikira Ali syariaty bersifat multi dimensi.Syariaty dapat disebut sebagai pemikir politik  keagamaan.
Memahami pemikiran ali syari`ati terkait dengan berbagai macam hal dan dikursus keilmuan, tentu bukanbegitu mudah  merupakanposisinya yang getol dalam menggapai segala hal yang dihadapi, bisa dikata bahwa ali syariaty adalah salah satu tokoh yang melahirkan berbagai macam diskusi wacana terkait dengan kompleks kehidupan.
Dalam hal ini kita akan membahas tentang teologypembahasan ali syariaty tentang bagaimana beliau membangun semangat masyarakat untuk membela islam.
Ali Syari`ati adalah sosok pemuda islam  syi`ah yang pemikiranya selalu betolak belakang atau menentang dengan paham-paham syi`ah. Berikut ini adalah beberapa  pemikiran Ali Syari`ti.



B.   Rumusan Masalah

a.   Bagaimana biografi singkat Ali Syari`ati ?
b.   Bagaimana pembahasan teologi ali syari`ati tentang pembaharuan tentang islam syi`ah ?
c.    Bagaimana pemikiran Ali Syari`ati tentang kedudukan pahlawan dalam syi`ah ?
d.   Bagaimana pemikiran Ali Syari`ati tentang ideologis islam jalan menuju revolusi ?
e.   Apa kelemahan dan kelebihan pemikiran Ali Syari`ati ?





C.   Tujuan
1.1  untuk membantu pembaca dalam mengetahui asal usul Ali Syari`ati
1.2  untuk mebantu pembaca dalam memahami pemikiran Ali Syari`ati
1.3  untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan pemikiran Ali Syari`ati  dalam merusmuskan berbagai kasus dan ideologinya





BAB II
PEMBAHASAN


A.   Biografi Singkat Ali Syari`ati
Ali Syariati lahir pada 24 November 1933, bertepatan dengan periode ketika ayahnya menyelesaikan program study keagamaan dasarnya dan mengajar disekolah dasar, Syerafat.Ali lahir dari keluarga terhormat.Dalam keluarga ini ritual dan ritus keagamaan ditunaikan dengan seksama.
Disisi lain, syariaty adalah seorang sepiritualis yang humaris. Dengan menjelaskan proses pencarian jiwa yang tercapai kebenaran, syariaty menggambarkan pencaeian terhadap kesempurnaan tujuan semua  suffi.[1]
Sebagai seorang spiritualis, ali syariaty tidak serta merta larut dalam keasyikan spiritual dan abdi terhadap dunainya, Ali Syariaty benar-benar meyakini bahwa sepiritualis harus berbanding lurus dengan pencerahan dan pembebasan. Spiritualis sejati adalah seperti sosok Imam Ali dan Imam Husain yang tampil sebagai agen yang memperjuangkan pembahasan umat.Sosok Ali Syariaty yang spiritualis humanis ini tampak pada pemikiran beliau mengenai haji.Dalam pandangan syariaty haji adalah sebuah sepiritual yang membawa kita pada sebuah refleksi refolusi eksisitensial dan setiap ritual haji mengantarkan manusia pada makna pembebasan yang sebenarnya.
Aspek lain yang bisa kita tak lupakan dalam memahami sossok Syariaty  bahwa beliau sebagai sosok penganut syiahyang fanatic yang percaya bahwa syiah adalah ideology yang revolusioner. Refleksi seorang Ali Syariaty sebagai sosok muslim syiah yang taat dan revolusioner dapat kita lihat dalam berbagai tulisan-tulisan beliau yang menjadikan beberapa doktrin khas syiah  yang memberikan nuansa berbeda dikalangan syiah. Sosok syariaty juga dipahami sebagai sosok yang intelektual yang tidak eksklusif pada suatu pemikiran tertentu.Pengalaman beliau yang kuliah di Sorbone University Paris, membuat Ali Syari`aty makin dekat dengan pemikiran-pemikiran barat.Sosok pemikiran barat seperti  Frans Fanon, Alexxist Carell, jean Paul Sartre, bahkan Karl Marx dan lain-lain menginspirasi Syari`ati kerap dituduh sebagai agen rahasia Marxisme dan Babisme.[2]
Ali Syari`ati juga mesti dipahami sebagai seorang orator ulung yang tampil sebagai propagandis revolusi Islam Iran.Beliau tampil sebagai orator yang bersemangat, teoristik dan artikulatif yang sangat memikat banyak orang khususnya kaum muda Iran.Sebagai seorang propagandis , Ali Syari`aty kerap menggunakan jargon-jargon yang mengkeritik tajam institusi-institusi yang sudah mapan. Karena sebagai seorang propagandis yang bahaya inilah, Ali Syari`ati  kemudian dibereskan oleh agen SAVAK (inteljen Iran dimasa Syah Pahlevi) saat6 beliau berada di London tahun 1977.Ali Syariati menggunakan bahasa simbolik untuk mengatur strategi-strategi.


B.   Teologi Pembahasan Ali Syari`at :   Pembaharuan Islam Syi`ah
“Untuk Dia, Tauhid adalah pemujaan tanpa syarat Untuk kita, Tauhid adalah persamaan tanpa kelas”
Bagi Dia, Tauhid berarti Keesaan (oneless)
Bagi kita, Tauhid adalah kesatuan (unity)
Kepada-Nya, Tauhid berarti penghambatan
Kepada-Nya, Tauhid bermakna pembebasan
Untuk Dia, Tauhid adalah pemujaan tanpa syarat
Untuk kita, Tauhid adalah persamaan antar kelas.
Banyak diantara kita yang mempunyai kesulitan besar dalam memahami bagaiman Tauhid terkait dengan pembebasan.Hal ini mungkin disebabkan oleh karena kita telah dikondisikan untuk memiliki tingkat keimanan yang terbatas hanya pada taqlid dan ritus, ibadah keagamaan dan dogma teologis.Iman (keyakinan) kita seperti jubbah didalam masjid.
Walhasit, Islam dengan tauhid sebagai fondasi ajaran menjadi tak bertuah bagi kemanusiaan, jangankan menjadi rahmat, justru islam sering dijadikan dalih (pembenaran) yang melanggengkan kezaliman (hal yang sejatinya paling dilawan oleh islam).
Secara praksis, menurut Hasan Hanafi, teologi yang diyakini secara dogmatic tak mampu menjadi “pandangan yang benar-benar hidup” yang memberi motivasi tindakan dalam kehidupan kongkret manusia. Hal ini dikarenakan penyusunan doktrin teologi tidak didasarkan atas kesadaran murni dan nilai-nilai perbuatan manusia.Sehingga muncul keterpecahan antara keimanan teoristis  dan keimanan praktis dalam umat islam, yang pada gilirannya akan  menghasilkan sikap-sikap moral ganda atau sinkretisme kepribadian.
Memahami sosokdan pemikiran  ali syari`ati adalah memahami sosok seorang perenung yang resah, spiritualis  yang humanis, muslim syiah yang taat, intelektual yang organic dan orator yang propagandis dan puitis.  Karena itulah memahami pikiran seorang ali syariaty tidaklah mudah melihat kompleks diri dan pemikirannya. Ali syariaty tau dan sadar bahwa ia hidup ditengah-tengah masyarakat muslim (khusunya bangsa Iran)  yang sedang berada dalam suasana penindadsan, kedzaliman, miskinan, keterbelakangan, kebodohan, apatisme.
Ada beberapa pandangan syari`ati  yang dipandang mayoritas utama sebagai menyimpang dari ajaran syi`ah murni. Diantara kekeliruan syari`ati yang paling umum dipandang oleh ulama syi`ah adalah :
1.    Dalam tulisan tentang nabi, syari`ati dicurigai berpendapat bahwa syura (lembaga pengambil keputusan secara bersama)merupakan sarana yang tepat dalam memilih pemimpin umat, ini bertentangan dalam pendapat ulama syi`ah yang mengatakan bahwa kepemimpinan umat merupakan wasiyat dan walayat dari nabi Muhamad SAW Kepada Ali dan para imam syi`ah.
2.    Syari`ati menggunakan sumber-sumber sunni dalam membicarakan kehidupan Nabi. Padahal dalam tradisi syi`ah tabu meriwayatkan sejarah-sejarah nabi dari sumber-sumber suni.
3.    Syariati menggunakan kata ijma` untuk mengartikan pendapat mayoritas, sedangkan syiah memahami istilah itu sebagai teknis menggambarkan kesepakatan pengambilan hukum.
4.    Syari`ati menyatakan  bahwa buah terlarang ditanah surga adalah sebagai simbolis. Padahal dalam paham syi`ah menyatakan bahwa pendapat semacam itu sebagai pandangan Kristen.
5.    Pandangan syari`ati yang dianggap bertentangan dengan syi`ah  : ia menyatakan bahwa nabi Muhamad sangat gembira melihat para sahabatnya shalat berjamaah ketika beliau sakit. Disini syari`ati memnerima pendapat suni yang menyatakan bahwa nabi kemudian bangun dari tempat tidurnya yang menyertai mereka solat, dan mengambil tempat dibelakang  Abu Bakar dan tidak mengambil alih tugas memimpin solat. Yang ditolak paham syi`ah dari riwayat ini adalah bahwa peristiwa itu merupakan semacam isyarat dari Nabi bahwa Abu Bakarlah yang kelak [3]menggantikan Nabi. Syi`ah berpendapat bahwa peristwa itu bukanlah pendapat dari nabi bahwa abu bakarlah yang kelak dijadikan Khalifah.


C.   Pemikiran Ali Syari`ati tentang Kedudukan Pahlawan dalam Sejarah
Menurut Ali Syari`ati  (1995:96) tidak dapat dipungkiri bahwa pahlawan-pahlawan mitologis maupun historis banyak ditemukan perwujudannya dalam setiap bangsa dan kebudayaan. Pahlawan-pahlawan yang ada didalam kebudayaan  maupun agama adalah sumber ilham bagi makna-makna kemanusiaan yang terbesar artinya bagi masyarakat dan generasi-generasi yang akan datang.
Mengapa manusia selalu mencari pahlawan dan merindukan kepahlawanan? Teori Alder ,mengatakan : sesungguhnya manusia selalu berjalan terus menerus dibelakang pahlawan, memuji dan mengumandangkan himne untuknya (Ali Syari`ati : 1995 : 100)
Berdasarkan hali itu, maka pujian-pujian bagi para pahlawan dan upaya-upaya untuk mencari pahlawan dan terus dilakukan.Orang-orang seperti Hagel, Nietze, danSchiler pun  menyatakan bahwa manusia, bahwa manusia harus bisa hidup dengan baik tidak berarti harus berlindung pada manusia super.
Ali Syari`ati pun mengutip pendapat Chatler bahwa yang menyatakan bahwa diantara anak-anak manusia terdapat orang-orang besar yang muncul dan membela kaum menengah dan rendah, untuk membuat sejarah.Sejarah demikian, adalah pencetakan pahlawan-pahlawan sejarah melalui pencetakan umat manusia yang tidak memiliki apapun kecuali kehidupan hewani yang rendah, andaikan tidak ada pahlawan-pahlawan itu.Syari`ati menyatakan bahwa kehidupan terhadap hero adalah tetap merupakan kebutuhan spiritual dan intelektual manusia.
Seiring dengan pemikiran tentang posisi pahlawan diatas, Syari`ati mengaitkannya dengan posisi imam dalam syi`ah.Menurutnya, apa yang disebut dengan imam sama sekali tidak termasuk dengan katagori pribadi-pribadi yang pernah ada didalam sejarah yang bahwa nama hero. Ia pun tidak ingin mengatakan bahwa imam adalah “supra manusia” tetapi “manusia super” yang selaras dengan tuntunan manusia akan moral bagi kebutuhan individu maupun masyarakat, serta selaras dengan kebutuhan intelektual dan psikologis. Imamakan melaksanakan tugasnya yang selama ini diisi oleh pribadi-pribadiseseorang hero dalam membimbing individu-individu, melembutkan ruh, dan memejamkan pemikiran umat manusia disepanjang sejarah. Dengan demikian, imam memiliki peranan yang semacam itu, dan sekaligus membedakannya dari kepribadian-kepribadian dari orang-orang yang disebut pahlawan diatas.Imam merupakan ungkapan dari perwujudan manusiawi yang membentuk ruh, moral, dan cara hidup sebagai petunjuk bagi umat manusia tentang bagaimana seharusnya  menjadi manusia dan bagaimana hidup itu.
Imam mempunyai peran pendidikan yang selama ini di sepanjang sejarah dimainkan oleh para hero, idola, panutan-panutan, bahkan para kepala suku. Ia merupakan perwujudan kasab mata bagi nilai-nilai keyakinan, perealisaian manusiawi dan konsep-konsep pemikiran, dan keteladanan kasab mata bagi hakekat-hakekat yang diserukan oleh suatu  risalah, dan diatasnya asasnya ia berusaha mendidik mereka. Dengan demikian, dalam perwujudan iman itu terwujud ideology dan konteks yang real.[4]
Atas dasar tersebut, maka imam adalah sesorang yang melalui perwujudan, pemikiran, dan aspek-aspek kehidupannya, memberi petunjuk kepada umat manusia sampai pada tingkat yang memungkinkan mereka menjadi manusia yang semestinya.


D.   Pemikiran Ali Syari`ati :Ideologis Islam Jalan Menuju Revolusi
Salah satu tema sentral dalam ideologis politik keagamaan syari`ati adalah  agama dalam hal ini, islam dapat dan harus difungsionalisasikan sebagai kekuatan refolusioner untuk membebaskan rakyat yang tertindas, baik secara kultular maupun politik. Lebih tegas lagi islam dalam bentuk murninya yang belum dikuasai kekuatan konservatif merupakan ideology refolusioner kearah pembebasan dunia Ke-3 dari dunia politik, ekonomi dan kultural barat. Yang merupakan problem akud yang dimunculkan kolonialisme dan neokolonalisme yang mengalinasikan rakyat dari akar-akar tradisi mereka.[5]
Atas dasar ini, maka banyak pengamat menyebut syari`ati sebagai the ideologis of revolt.
Dalam pandangan syari`ati, agama sebagai ideologydiartikan :“suatu keyakinan yang duipilih secara sadar untuk menjawab keperluan-keperluan yang timbul dalam memecahkan masalah-masalah dalam masyarakat”.
Ideology dibutuhkan, menurut syari`ati, untuk mengarahkan suatu masyarakat atau bangsa dalam mencapai cita-cita dan alat perjuangan.Ideology dipilih untuk mengubah dan merombak status Quo secara fundamental.
Menurut Syari`ati ada dua jenis agama dalam tahap sejarah.Pertama, agama sebagai ideology dan kedua, agama sebagai kumpulan tradisi dan konversisosial atau juga sebagai semangat kolektif suatu kelompok.
Syariati menjelaskan tentang proses perubahan agama dari ideology menjadi institusi social. Munculnya agama sebagai ideology, papar syari`ati dimulai ketika nabi muncul ditengah-tengah suku dan pemimpin gerakan historis untuk memebangu dan menyadarkan masyarakat.Ketika para nabi itu memproklamirkan semboyan tertentu dalam membantu masa kemanusiaan, maka para pengikut nabi kemudian mengelilingi nabi dan menyatakan untuk turut bersama-sama nabi dengan suka rela.Dari sinilah, menurut syari`ati, munculnya agama sebagai ideology.Namun kemudian, agama itu kehilangan semangat aslinya dan mengambil bentuk agama sebagai institusi social.



E.   Kelebiha Pemikiran Ali Syari`ati

1.    Pemikiran Ali Syari`ati didalam pembaharuan islam syi`ah sangatlah bisa dinalar dengan logika jika salah satunya adalah pengambilan keputusan versama ketika memilih seorang pemimpin adalah cara yang sangat tepat, yang opendapatnya sama dengan pendapat suni. Walaupun didalam pamnya, syi`ah sangat menolok pendapat tersebut.
2.    Pemikiran Ali Syari`ati tentang kedudukan para pahlawan dalam sejarah sngatlah baik jika imam haruslah bisa membuat orang-orang yang dipimpinnya menjadi generasi yang berpendidikan, maju, bermoral baik dan lain sebagainya.  Pemikiran itu sangatlah cocok jika diterpakan dalam jaman saat ini. Karena imam yang disebut  imam saat ini adalah sosok seorang pemimpin Negara (presiden).
3.    Saya sangatlah setuju dengan Pemikiran Ali Syari`ati tentang ideologis  islam adalah jalan menuju revolusi. Karena disini islam adalah agama yang membebaskan penindasan secara tidak manusiawi yang dilakukan oleh para kaum nasrani. Karena islam itu mengajarkan  umatnya untuk berbuat  qodrul hasan (berbuat kebaikan) untuk sesama manusia atau menjalin hubungan baik antar sesama manusia (hablu minan nas).
4.    Dalam pandangan syari`ati, agama sebagai ideologydiartikan :“suatu keyakinan yang duipilih secara sadar untuk menjawab keperluan-keperluan yang timbul dalam memecahkan masalah-masalah dalam masyarakat”.
Pemikiran Ali Syari`atui tersebut merupakan pemikiran yang bisa diterima oleh banyak masyarakat.Karena melalui keimanan mereka memilih agama maka  mereka akan yakin dalam mencari seorang panutan. Misalnya, seseorang yang memilih untuk masuk islam dan mengikuti ajaran islam berdasarkan keimanannya merupakan pilihan yang terbaik bagi seseorang itu. Karena didalam agama islam telah mengajarkan gimana cara kita untuk menghormati sesama muslim dan beda agama. Dan melalui pelajaran tasawuf, fiqih, hadist dan al-qur`an sangatlah baik untuk pedoman mereka dalam menjalankan hidup sehingga bisa menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya baik ketika dengan masyarakat maupun untuk menjadikan pedoman dalam dirinya sendiri.




F.   Kelemahan Pemikiran ali Syari`ati

1.    Dalam pemikiranya Ali Syari`ati adalah seorang muslim syi`ah yang selalu mementang atau berpikir terbalik dengan ajaran dan paham syi`ah. Padahal seharusnya jika dia yakin dengan paham tersebut maka dia juga harus senagaris dengan paham tersebut. Tapi disini pemikiran  Ali Syari`ati  selalu mengikuti dengan paham sunni 
2.    Anggapan ali Syari`ati bahwa buah terlarang disurga (buah quldi) hanyalah sebagai simbolis saja itu salah. Karena memang buah quldi itu benar-benarnyata. Mengingat kisah nabi Adam dan Siti Hawa yang dikeluarkan oleh Allah SWT di surge hanya karena terkena bujuk rayuan syaiton untuk memakan buah quldi.
3.    Pemikiran Ali Syari`ati juga kurang akurat karena dalam pendapatnya tentang islam dia tidak sekedar berpikiran menggunakan pemikiran ulama saja tetapi dia juga menggunakan teori-teori para ilmuan barat.
4.    Jika pemikira Ali Syari`ati dipakai untuk mengomentari atau mementang syi`ah di jaman dahulu sangatlah tidak logis. Karena dulu nama imam hanyalah digunakan oleh seorang pemimpin dalam agama saja.


BAB III
PENUTUP


A.   Kesimpulan

Ali Syariati lahir pada 24 November 1933, bertepatan dengan periode ketika ayahnya menyelesaikan program study keagamaan dasarnya dan mengajar disekolah dasar, Syerafat.Ali lahir dari keluarga terhormat.Dalam keluarga ini ritual dan ritus keagamaan ditunaikan dengan seksama.
Ali Syari`ati adalah sosok seorang muslim syi`ah yang pemikiranya selalu bertentangan dengan paham syi`ah.Karena Syari`ati bepedoman pada pendapat paham sunni dan ilmuan-ilmuan barat dalam menilai islam.
Banyak sekali pemikran-pemikiran Ali Syari`ati tentang islam dan beberapa diantaranya ini adalah pemikiran yang saya tulis yaitu : teologi pembahasan Ali Syari`ati islam dalam pandangan syi`ah, pemikiran Ali Syari`ati tentang kedudukan pahlawan didalam sejarah, pemikiran Ali Syari`ati tentang islam adalah jalan menuju revolusi,
Dan disitu juga tertulis beberapa kelebihan dan kelemahan pemikiran Ali Syari`ati.










Rujukan Dan Daftar Pustaka


Azra,Azumardi, akar-akar ideology refolusi, Iran : Filsafat penggerakan Ali
Syariaty dalam M Raden Ridwan (ed), melawan gemony barat: Ali Syariaty dalam sorotan cendekiawan Indonesia, Jakarta: lentera, 1999,


Rahman,Ali an Islamic Utopia : a Political Biografi of Ali Syari`ati, diterjemahkan oleh Dien Whid , dkk dengan judul Ali Syari`ati : Biografi Politik Intelektual Revolusioner, jakarta : Erlangga, 2002,

Nass,Khairun,KonsepIintizar Menurut Ali Syariati dalam Jurnal Usuludin, volume VI, Nomor 2, juli-Desember

Lihat ali syari`ati “Islamologi”, dalam http//www.syariati.com, diakses tanggal 26 maret 2006

Ali Syari`ati Islam Madzhab pemikiran dan aksi, Bandung : Mizan, 1982



[1] Azumardi Azra, akar-akar ideology refolusi, Iran : Filsafat penggerakan Ali Syariaty dalam M Raden Ridwan (ed), melawan gemony barat: Ali Syariaty dalam sorotan cendekiawan Indonesia, Jakarta: lentera, 1999, hlm 51
[2]Ali Rahman an Islamic Utopia : a Political Biografi of Ali Syari`ati, diterjemahkan oleh Dien Whid , dkk dengan judul Ali Syari`ati : Biografi Politik Intelektual Revolusioner, jakarta : Erlangga, 2002,
[3] Khairun Nass Jamal, KonsepIintizar Menurut Ali Syariati dalam Jurnal Usuludin , volume VI, Nomor 2, juli-Desember hlm: 71
[4]Lihat ali syari`ati “Islamologi”, dalam http//www.syariati.com, diakses tanggal 26 maret 2006
[5]Ali Syari`ati Islam Madzhab pemikiran dan aksi, Bandung : Mizan, 1982  hlm : 154-155

Tidak ada komentar:

Posting Komentar