ILMU KALAM
Makalah tentang Teologi
Pembahasan Ali Syari`ati
Dosen Pengampu : Nur Hasan Ali,
lc,MA
Disusun Oleh :
Fitriya Dini Qoyyimah
(213-14-098)
Progam Study Perbankan
Syariah PS S1 Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri IAIN Salatiga Tahun Ajaran 2015/2016
Kata Pengantar
Segala Puji bagi Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan serta kesehatan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah “Ilmu Kalam”. Kemudian
solawat serta salam kita sampaikan kepada nabi besar kita nabi Muhamad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup kita berupa al-qur`an dan hadist untuk
kesempatan dunia dan akhirat. Makalah
ini termasuk salah satu tugas mata kuliah Ilmu Kalam di jurusan Perbankan
Syariah S1 fakultas Ekonomi Dan BIsnis
Islam Institut Agama Islam Negri Salatiga. Selanjutnya penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Nur Hasan Ali, Lc, M.A, selaku dosen pembimbing Ilmu Kalam dan
segenap pihak yang memberikan bimbingan serta arahan dalam menulis makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa terdapat
banyak kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dan konstruktif dari para pembaca dalam makalah
ini.
Salatiga, 15 November 2015
Penulis
BAB I
PEMBUKAAN
A. Pendahuluan
Pemikira Ali syariaty bersifat
multi dimensi.Syariaty dapat disebut sebagai pemikir politik keagamaan.
Memahami pemikiran ali syari`ati
terkait dengan berbagai macam hal dan dikursus keilmuan, tentu bukanbegitu
mudah merupakanposisinya yang getol
dalam menggapai segala hal yang dihadapi, bisa dikata bahwa ali syariaty adalah
salah satu tokoh yang melahirkan berbagai macam diskusi wacana terkait dengan
kompleks kehidupan.
Dalam hal ini kita akan membahas
tentang teologypembahasan ali syariaty tentang bagaimana beliau membangun
semangat masyarakat untuk membela islam.
Ali Syari`ati adalah sosok pemuda
islam syi`ah yang pemikiranya selalu betolak
belakang atau menentang dengan paham-paham syi`ah. Berikut ini adalah
beberapa pemikiran Ali Syari`ti.
B. Rumusan
Masalah
a.
Bagaimana
biografi singkat Ali Syari`ati ?
b.
Bagaimana pembahasan
teologi ali syari`ati tentang pembaharuan tentang islam syi`ah ?
c.
Bagaimana
pemikiran Ali Syari`ati tentang kedudukan pahlawan dalam syi`ah ?
d.
Bagaimana
pemikiran Ali Syari`ati tentang ideologis islam jalan menuju revolusi ?
e.
Apa kelemahan
dan kelebihan pemikiran Ali Syari`ati ?
C. Tujuan
1.1 untuk
membantu pembaca dalam mengetahui asal usul Ali Syari`ati
1.2 untuk
mebantu pembaca dalam memahami pemikiran Ali Syari`ati
1.3 untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan pemikiran Ali Syari`ati dalam merusmuskan berbagai kasus dan
ideologinya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Singkat
Ali Syari`ati
Ali Syariati lahir pada 24
November 1933, bertepatan dengan periode ketika ayahnya menyelesaikan program
study keagamaan dasarnya dan mengajar disekolah dasar, Syerafat.Ali lahir dari
keluarga terhormat.Dalam keluarga ini ritual dan ritus keagamaan ditunaikan
dengan seksama.
Disisi lain, syariaty adalah
seorang sepiritualis yang humaris. Dengan menjelaskan proses pencarian jiwa
yang tercapai kebenaran, syariaty menggambarkan pencaeian terhadap kesempurnaan
tujuan semua suffi.[1]
Sebagai seorang spiritualis, ali
syariaty tidak serta merta larut dalam keasyikan spiritual dan abdi terhadap
dunainya, Ali Syariaty benar-benar meyakini bahwa sepiritualis harus berbanding
lurus dengan pencerahan dan pembebasan. Spiritualis sejati adalah seperti sosok
Imam Ali dan Imam Husain yang tampil sebagai agen yang memperjuangkan
pembahasan umat.Sosok Ali Syariaty yang spiritualis humanis ini tampak pada
pemikiran beliau mengenai haji.Dalam pandangan syariaty haji adalah sebuah
sepiritual yang membawa kita pada sebuah refleksi refolusi eksisitensial dan
setiap ritual haji mengantarkan manusia pada makna pembebasan yang sebenarnya.
Aspek lain yang bisa kita tak
lupakan dalam memahami sossok Syariaty
bahwa beliau sebagai sosok penganut syiahyang fanatic yang percaya bahwa
syiah adalah ideology yang revolusioner. Refleksi seorang Ali Syariaty sebagai
sosok muslim syiah yang taat dan revolusioner dapat kita lihat dalam berbagai
tulisan-tulisan beliau yang menjadikan beberapa doktrin khas syiah yang memberikan nuansa berbeda dikalangan
syiah. Sosok syariaty juga dipahami sebagai sosok yang intelektual yang tidak
eksklusif pada suatu pemikiran tertentu.Pengalaman beliau yang kuliah di
Sorbone University Paris, membuat Ali Syari`aty makin dekat dengan
pemikiran-pemikiran barat.Sosok pemikiran barat seperti Frans Fanon, Alexxist Carell, jean Paul
Sartre, bahkan Karl Marx dan lain-lain menginspirasi Syari`ati kerap dituduh
sebagai agen rahasia Marxisme dan Babisme.[2]
Ali Syari`ati juga mesti dipahami
sebagai seorang orator ulung yang tampil sebagai propagandis revolusi Islam
Iran.Beliau tampil sebagai orator yang bersemangat, teoristik dan artikulatif
yang sangat memikat banyak orang khususnya kaum muda Iran.Sebagai seorang
propagandis , Ali Syari`aty kerap menggunakan jargon-jargon yang mengkeritik
tajam institusi-institusi yang sudah mapan. Karena sebagai seorang propagandis
yang bahaya inilah, Ali Syari`ati
kemudian dibereskan oleh agen SAVAK (inteljen Iran dimasa Syah Pahlevi)
saat6 beliau berada di London tahun 1977.Ali Syariati menggunakan bahasa
simbolik untuk mengatur strategi-strategi.
B. Teologi
Pembahasan Ali Syari`at : Pembaharuan
Islam Syi`ah
“Untuk Dia, Tauhid adalah
pemujaan tanpa syarat Untuk kita, Tauhid adalah persamaan tanpa kelas”
Bagi Dia, Tauhid berarti Keesaan (oneless)
Bagi kita, Tauhid adalah kesatuan (unity)
Kepada-Nya, Tauhid berarti penghambatan
Kepada-Nya, Tauhid bermakna pembebasan
Untuk Dia, Tauhid adalah pemujaan tanpa syarat
Untuk kita, Tauhid adalah persamaan antar kelas.
Banyak diantara kita yang
mempunyai kesulitan besar dalam memahami bagaiman Tauhid terkait dengan
pembebasan.Hal ini mungkin disebabkan oleh karena kita telah dikondisikan untuk
memiliki tingkat keimanan yang terbatas hanya pada taqlid dan ritus, ibadah
keagamaan dan dogma teologis.Iman (keyakinan) kita seperti jubbah didalam
masjid.
Walhasit, Islam dengan tauhid
sebagai fondasi ajaran menjadi tak bertuah bagi kemanusiaan, jangankan menjadi
rahmat, justru islam sering dijadikan dalih (pembenaran) yang melanggengkan
kezaliman (hal yang sejatinya paling dilawan oleh islam).
Secara praksis, menurut Hasan
Hanafi, teologi yang diyakini secara dogmatic tak mampu menjadi “pandangan yang
benar-benar hidup” yang memberi motivasi tindakan dalam kehidupan kongkret manusia.
Hal ini dikarenakan penyusunan doktrin teologi tidak didasarkan atas kesadaran
murni dan nilai-nilai perbuatan manusia.Sehingga muncul keterpecahan antara
keimanan teoristis dan keimanan praktis
dalam umat islam, yang pada gilirannya akan
menghasilkan sikap-sikap moral ganda atau sinkretisme kepribadian.
Memahami sosokdan pemikiran ali syari`ati adalah memahami sosok seorang
perenung yang resah, spiritualis yang
humanis, muslim syiah yang taat, intelektual yang organic dan orator yang
propagandis dan puitis. Karena itulah
memahami pikiran seorang ali syariaty tidaklah mudah melihat kompleks diri dan
pemikirannya. Ali syariaty tau dan sadar bahwa ia hidup ditengah-tengah
masyarakat muslim (khusunya bangsa Iran)
yang sedang berada dalam suasana penindadsan, kedzaliman, miskinan,
keterbelakangan, kebodohan, apatisme.
Ada beberapa pandangan
syari`ati yang dipandang mayoritas utama
sebagai menyimpang dari ajaran syi`ah murni. Diantara kekeliruan syari`ati yang
paling umum dipandang oleh ulama syi`ah adalah :
1.
Dalam tulisan
tentang nabi, syari`ati dicurigai berpendapat bahwa syura (lembaga pengambil
keputusan secara bersama)merupakan sarana yang tepat dalam memilih pemimpin
umat, ini bertentangan dalam pendapat ulama syi`ah yang mengatakan bahwa
kepemimpinan umat merupakan wasiyat dan walayat dari nabi Muhamad SAW Kepada
Ali dan para imam syi`ah.
2.
Syari`ati
menggunakan sumber-sumber sunni dalam membicarakan kehidupan Nabi. Padahal
dalam tradisi syi`ah tabu meriwayatkan sejarah-sejarah nabi dari sumber-sumber
suni.
3.
Syariati
menggunakan kata ijma` untuk mengartikan pendapat mayoritas, sedangkan syiah
memahami istilah itu sebagai teknis menggambarkan kesepakatan pengambilan
hukum.
4.
Syari`ati
menyatakan bahwa buah terlarang ditanah surga
adalah sebagai simbolis. Padahal dalam paham syi`ah menyatakan bahwa pendapat
semacam itu sebagai pandangan Kristen.
5.
Pandangan
syari`ati yang dianggap bertentangan dengan syi`ah : ia menyatakan bahwa nabi Muhamad sangat
gembira melihat para sahabatnya shalat berjamaah ketika beliau sakit. Disini
syari`ati memnerima pendapat suni yang menyatakan bahwa nabi kemudian bangun
dari tempat tidurnya yang menyertai mereka solat, dan mengambil tempat
dibelakang Abu Bakar dan tidak mengambil
alih tugas memimpin solat. Yang ditolak paham syi`ah dari riwayat ini adalah
bahwa peristiwa itu merupakan semacam isyarat dari Nabi bahwa Abu Bakarlah yang
kelak [3]menggantikan Nabi. Syi`ah
berpendapat bahwa peristwa itu bukanlah pendapat dari nabi bahwa abu bakarlah
yang kelak dijadikan Khalifah.
C. Pemikiran Ali
Syari`ati tentang Kedudukan Pahlawan dalam Sejarah
Menurut Ali Syari`ati (1995:96) tidak dapat dipungkiri bahwa
pahlawan-pahlawan mitologis maupun historis banyak ditemukan perwujudannya
dalam setiap bangsa dan kebudayaan. Pahlawan-pahlawan yang ada didalam
kebudayaan maupun agama adalah sumber
ilham bagi makna-makna kemanusiaan yang terbesar artinya bagi masyarakat dan
generasi-generasi yang akan datang.
Mengapa manusia selalu mencari
pahlawan dan merindukan kepahlawanan? Teori Alder ,mengatakan : sesungguhnya
manusia selalu berjalan terus menerus dibelakang pahlawan, memuji dan
mengumandangkan himne untuknya (Ali Syari`ati : 1995 : 100)
Berdasarkan hali itu, maka pujian-pujian bagi para
pahlawan dan upaya-upaya untuk mencari pahlawan dan terus dilakukan.Orang-orang
seperti Hagel, Nietze, danSchiler pun
menyatakan bahwa manusia, bahwa manusia harus bisa hidup dengan baik
tidak berarti harus berlindung pada manusia super.
Ali Syari`ati pun mengutip
pendapat Chatler bahwa yang menyatakan bahwa diantara anak-anak manusia
terdapat orang-orang besar yang muncul dan membela kaum menengah dan rendah,
untuk membuat sejarah.Sejarah demikian, adalah pencetakan pahlawan-pahlawan
sejarah melalui pencetakan umat manusia yang tidak memiliki apapun kecuali
kehidupan hewani yang rendah, andaikan tidak ada pahlawan-pahlawan
itu.Syari`ati menyatakan bahwa kehidupan terhadap hero adalah tetap merupakan
kebutuhan spiritual dan intelektual manusia.
Seiring dengan pemikiran tentang
posisi pahlawan diatas, Syari`ati mengaitkannya dengan posisi imam dalam
syi`ah.Menurutnya, apa yang disebut dengan imam sama sekali tidak termasuk
dengan katagori pribadi-pribadi yang pernah ada didalam sejarah yang bahwa nama
hero. Ia pun tidak ingin mengatakan bahwa imam adalah “supra manusia” tetapi “manusia
super” yang selaras dengan tuntunan manusia akan moral bagi kebutuhan individu
maupun masyarakat, serta selaras dengan kebutuhan intelektual dan psikologis. Imamakan
melaksanakan tugasnya yang selama ini diisi oleh pribadi-pribadiseseorang hero
dalam membimbing individu-individu, melembutkan ruh, dan memejamkan pemikiran
umat manusia disepanjang sejarah. Dengan demikian, imam memiliki peranan yang
semacam itu, dan sekaligus membedakannya dari kepribadian-kepribadian dari
orang-orang yang disebut pahlawan diatas.Imam merupakan ungkapan dari
perwujudan manusiawi yang membentuk ruh, moral, dan cara hidup sebagai petunjuk
bagi umat manusia tentang bagaimana seharusnya
menjadi manusia dan bagaimana hidup itu.
Imam mempunyai peran pendidikan
yang selama ini di sepanjang sejarah dimainkan oleh para hero, idola,
panutan-panutan, bahkan para kepala suku. Ia merupakan perwujudan kasab mata
bagi nilai-nilai keyakinan, perealisaian manusiawi dan konsep-konsep pemikiran,
dan keteladanan kasab mata bagi hakekat-hakekat yang diserukan oleh suatu risalah, dan diatasnya asasnya ia berusaha
mendidik mereka. Dengan demikian, dalam perwujudan iman itu terwujud ideology
dan konteks yang real.[4]
Atas dasar tersebut, maka imam adalah sesorang
yang melalui perwujudan, pemikiran, dan aspek-aspek kehidupannya, memberi
petunjuk kepada umat manusia sampai pada tingkat yang memungkinkan mereka
menjadi manusia yang semestinya.
D. Pemikiran Ali
Syari`ati :Ideologis Islam Jalan Menuju Revolusi
Salah satu tema sentral dalam
ideologis politik keagamaan syari`ati adalah
agama dalam hal ini, islam dapat dan harus difungsionalisasikan sebagai
kekuatan refolusioner untuk membebaskan rakyat yang tertindas, baik secara
kultular maupun politik. Lebih tegas lagi islam dalam bentuk murninya yang
belum dikuasai kekuatan konservatif merupakan ideology refolusioner kearah
pembebasan dunia Ke-3 dari dunia politik, ekonomi dan kultural barat. Yang merupakan
problem akud yang dimunculkan kolonialisme dan neokolonalisme yang mengalinasikan
rakyat dari akar-akar tradisi mereka.[5]
Atas dasar ini, maka banyak pengamat menyebut
syari`ati sebagai the ideologis of revolt.
Dalam pandangan syari`ati, agama
sebagai ideologydiartikan :“suatu keyakinan yang duipilih secara sadar untuk menjawab
keperluan-keperluan yang timbul dalam memecahkan masalah-masalah dalam
masyarakat”.
Ideology dibutuhkan, menurut
syari`ati, untuk mengarahkan suatu masyarakat atau bangsa dalam mencapai
cita-cita dan alat perjuangan.Ideology dipilih untuk mengubah dan merombak
status Quo secara fundamental.
Menurut Syari`ati ada dua jenis
agama dalam tahap sejarah.Pertama, agama sebagai ideology dan kedua, agama
sebagai kumpulan tradisi dan konversisosial atau juga sebagai semangat kolektif
suatu kelompok.
Syariati menjelaskan tentang
proses perubahan agama dari ideology menjadi institusi social. Munculnya agama
sebagai ideology, papar syari`ati dimulai ketika nabi muncul ditengah-tengah
suku dan pemimpin gerakan historis untuk memebangu dan menyadarkan masyarakat.Ketika
para nabi itu memproklamirkan semboyan tertentu dalam membantu masa
kemanusiaan, maka para pengikut nabi kemudian mengelilingi nabi dan menyatakan
untuk turut bersama-sama nabi dengan suka rela.Dari sinilah, menurut syari`ati,
munculnya agama sebagai ideology.Namun kemudian, agama itu kehilangan semangat
aslinya dan mengambil bentuk agama sebagai institusi social.
E. Kelebiha
Pemikiran Ali Syari`ati
1.
Pemikiran Ali
Syari`ati didalam pembaharuan islam syi`ah sangatlah bisa dinalar dengan logika
jika salah satunya adalah pengambilan keputusan versama ketika memilih seorang
pemimpin adalah cara yang sangat tepat, yang opendapatnya sama dengan pendapat
suni. Walaupun didalam pamnya, syi`ah sangat menolok pendapat tersebut.
2.
Pemikiran Ali
Syari`ati tentang kedudukan para pahlawan dalam sejarah sngatlah baik jika imam
haruslah bisa membuat orang-orang yang dipimpinnya menjadi generasi yang
berpendidikan, maju, bermoral baik dan lain sebagainya. Pemikiran itu sangatlah cocok jika diterpakan
dalam jaman saat ini. Karena imam yang disebut
imam saat ini adalah sosok seorang pemimpin Negara (presiden).
3.
Saya sangatlah
setuju dengan Pemikiran Ali Syari`ati tentang ideologis islam adalah jalan menuju revolusi. Karena
disini islam adalah agama yang membebaskan penindasan secara tidak manusiawi
yang dilakukan oleh para kaum nasrani. Karena islam itu mengajarkan umatnya untuk berbuat qodrul hasan (berbuat kebaikan) untuk sesama
manusia atau menjalin hubungan baik antar sesama manusia (hablu minan nas).
4.
Dalam
pandangan syari`ati, agama sebagai ideologydiartikan :“suatu keyakinan yang
duipilih secara sadar untuk menjawab keperluan-keperluan yang timbul dalam
memecahkan masalah-masalah dalam masyarakat”.
Pemikiran
Ali Syari`atui tersebut merupakan pemikiran yang bisa diterima oleh banyak
masyarakat.Karena melalui keimanan mereka memilih agama maka mereka akan yakin dalam mencari seorang
panutan. Misalnya, seseorang yang memilih untuk masuk islam dan mengikuti
ajaran islam berdasarkan keimanannya merupakan pilihan yang terbaik bagi
seseorang itu. Karena didalam agama islam telah mengajarkan gimana cara kita
untuk menghormati sesama muslim dan beda agama. Dan melalui pelajaran tasawuf,
fiqih, hadist dan al-qur`an sangatlah baik untuk pedoman mereka dalam
menjalankan hidup sehingga bisa menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya
baik ketika dengan masyarakat maupun untuk menjadikan pedoman dalam dirinya
sendiri.
F. Kelemahan
Pemikiran ali Syari`ati
1.
Dalam
pemikiranya Ali Syari`ati adalah seorang muslim syi`ah yang selalu mementang
atau berpikir terbalik dengan ajaran dan paham syi`ah. Padahal seharusnya jika dia
yakin dengan paham tersebut maka dia juga harus senagaris dengan paham
tersebut. Tapi disini pemikiran Ali
Syari`ati selalu mengikuti dengan paham
sunni
2.
Anggapan ali
Syari`ati bahwa buah terlarang disurga (buah quldi) hanyalah sebagai simbolis
saja itu salah. Karena memang buah quldi itu benar-benarnyata. Mengingat kisah
nabi Adam dan Siti Hawa yang dikeluarkan oleh Allah SWT di surge hanya karena
terkena bujuk rayuan syaiton untuk memakan buah quldi.
3.
Pemikiran Ali
Syari`ati juga kurang akurat karena dalam pendapatnya tentang islam dia tidak
sekedar berpikiran menggunakan pemikiran ulama saja tetapi dia juga menggunakan
teori-teori para ilmuan barat.
4.
Jika pemikira
Ali Syari`ati dipakai untuk mengomentari atau mementang syi`ah di jaman dahulu
sangatlah tidak logis. Karena dulu nama imam hanyalah digunakan oleh seorang
pemimpin dalam agama saja.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ali Syariati
lahir pada 24 November 1933, bertepatan dengan periode ketika ayahnya
menyelesaikan program study keagamaan dasarnya dan mengajar disekolah dasar,
Syerafat.Ali lahir dari keluarga terhormat.Dalam keluarga ini ritual dan ritus
keagamaan ditunaikan dengan seksama.
Ali Syari`ati
adalah sosok seorang muslim syi`ah yang pemikiranya selalu bertentangan dengan
paham syi`ah.Karena Syari`ati bepedoman pada pendapat paham sunni dan
ilmuan-ilmuan barat dalam menilai islam.
Banyak sekali
pemikran-pemikiran Ali Syari`ati tentang islam dan beberapa diantaranya ini
adalah pemikiran yang saya tulis yaitu : teologi pembahasan Ali Syari`ati islam
dalam pandangan syi`ah, pemikiran Ali Syari`ati tentang kedudukan pahlawan
didalam sejarah, pemikiran Ali Syari`ati tentang islam adalah jalan menuju
revolusi,
Dan disitu juga tertulis beberapa
kelebihan dan kelemahan pemikiran Ali Syari`ati.
Rujukan
Dan Daftar Pustaka
Azra,Azumardi,
akar-akar ideology refolusi, Iran : Filsafat penggerakan Ali
Syariaty dalam
M Raden Ridwan (ed), melawan gemony barat: Ali Syariaty dalam sorotan
cendekiawan Indonesia, Jakarta: lentera, 1999,
Rahman,Ali
an Islamic Utopia : a Political Biografi of Ali Syari`ati, diterjemahkan oleh
Dien Whid , dkk dengan judul Ali Syari`ati : Biografi Politik Intelektual
Revolusioner, jakarta : Erlangga, 2002,
Nass,Khairun,KonsepIintizar Menurut Ali Syariati
dalam Jurnal Usuludin, volume VI, Nomor 2, juli-Desember
Lihat ali
syari`ati “Islamologi”, dalam http//www.syariati.com, diakses tanggal 26 maret
2006
Ali
Syari`ati Islam Madzhab pemikiran dan aksi, Bandung : Mizan, 1982
[1]
Azumardi Azra, akar-akar ideology refolusi, Iran : Filsafat penggerakan Ali
Syariaty dalam M Raden Ridwan (ed), melawan gemony barat: Ali Syariaty dalam
sorotan cendekiawan Indonesia, Jakarta: lentera, 1999, hlm 51
[2]Ali
Rahman an Islamic Utopia : a Political Biografi of Ali Syari`ati, diterjemahkan
oleh Dien Whid , dkk dengan judul Ali Syari`ati : Biografi Politik Intelektual
Revolusioner, jakarta : Erlangga, 2002,
[3]
Khairun Nass Jamal, KonsepIintizar Menurut Ali Syariati dalam Jurnal Usuludin ,
volume VI, Nomor 2, juli-Desember hlm: 71
[4]Lihat
ali syari`ati “Islamologi”, dalam http//www.syariati.com, diakses tanggal 26
maret 2006
[5]Ali
Syari`ati Islam Madzhab pemikiran dan aksi, Bandung : Mizan, 1982 hlm : 154-155
Tidak ada komentar:
Posting Komentar